Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age (1)
Jeruk, banyak mengandung asam folat alami |
Kondisi otak seseorang, sangat dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan.
Orang yang cerdas, akan memiliki kecenderungan besar untuk memiliki keturunan
yang cerdas pula. Beberapa teman yang memiliki
kompetensi keilmuan yang mendukung, pernah menyebutkan, bahwa secara genetis,
kecerdasan diturunkan lewat jalur ibu. Ini mungkin bisa menjadi pertimbangan
bagi para lelaki saat memilih jodoh, hehe.
Tetapi, itu hanya soal genetis! Saat belajar genetika di kampus dahulu, berkali-kali saya dijejali teori, bahwa faktor genetis hanya menyumbang peran kecil dalam pembentukan fenotip (sifat-sifat yang muncul pada individu). Maka, jangan abaikan faktor lingkungan (environment), karena perannya justru jauh lebih dominan.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang bisa kita upayakan. Terkait
dengan proses pertumbuhan otak, khususnya di masa golden age, kita bisa
melakukan optimalisasi pada pemberian nutrisi yang tepat dan stimulasi. Ya, catat sekali lagi ya: NUTRISI dan
STIMULASI.
Bahkan, pewarisan gen dari orangtua, juga dipengaruhi pula
oleh faktor nutrisi, lho. Jika seorang bayi
kekurangan gizi—yang sangat parah, misalnya pada kasus gizi buruk—maka gen-gen
dari orangtua tidak akan diturunkan dengan sempurna. So, meski ortunya secerdas Profesor Habibi,
kalau anak tidak mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan, transfer keajaiban genetis
tak akan berjalan dengan baik. Maka, harus diperhatikan para ibu nih, khususnya
yang sedang hamil dan menyusui, bahwa setiap suap yang Anda makan, sangat
berpengaruh terhadap bayi Anda.
NUTRISI
Yup, jadi intinya, nutrisi berpengaruh besar
pada pertumbuhan otak bayi. Beberapa zat yang sangat dibutuhkan antara lain
adalah DHA, kolin dan asam folat.
DHA adalah asam lemak
esensial yang merupakan salah satu komponen penyusun membran sel otak. DHA
secara alami ditemukan pada ASI, juga dihasilkan dari
makanan-makanan mengandung asam lemak omega 3.
Minyak pada ikan, misalnya salmon, tengiri, juga telur, mengandung DHA yang
cukup tinggi.
Asam folat diperlukan
untuk membantu menurunkan resiko terjadinya kerusakan tabung syaraf (neural tube defect) pada bayi anda. Ibu hamil membutuhkan setidaknya 400 mcg -
600 mcg asam folat setiap harinya. Selain dari susu dan suplemen, asam folat bisa
didapatkan di jeruk bali, papaya, alpukat, jeruk, stroberi, bayam, jagung,
kentang, brokoli, wortel, seledri, bunga kol dan sebagainya.
Adapun kolin, fungsinya
terkait pertumbuhan otak adalah membantu mempercepat sintesis dan pelepasan asetilkolin yang merupakan
suatu neurotransmiter. Kebutuhan harian kolin yang direkomendasikan untuk
wanita hamil adalah 450 mg, sedangkan untuk wanita yang menyusui adalah 550 mg. Daging sapi,
telur, hati ayam, kacang kedelai, kol dan bunga kol, kacang tanah, bayam,
brokoli, dan sebagainya, adalah makanan-makanan yang secara alamiah mengandung
kolin.
Protein juga sangat
penting, karena merupakan nutrisi yang berperan sebagai zat pembangun sel-sel
tubuh (termasuk sel otak) dan mengatur fungsi-fungsi tubuh lainnya. Juga jangan
abaikan nutrisi-nutrisi lainnya, yang secara langsung maupun tidak langsung,
akan sangat terlibat dalam proses pertumbuhan otak. Makanan apa saja yang mengandung protein?
Tampaknya kita semua sudah tahulah… hehe. Ikan, daging, telur, kacang-kacangan
dan sebagainya.
Gizi buruk, seperti disebutkan di atas, akan menyebabkan otak
bayi kekurangan DNA (materi genetik) atau menurunnya kecenderungan genetik.
Pewarisan gen dari orang tua kepada anak menjadi terhambat, yang tentu saja
akan membuat si anak tidak secerdas orangtuanya secara genetis. Gizi buruk juga
akan menyebabkan konsentrasi protein menurun, padahal protein adalah unsur
penting dalam pembangun dan pengatur sel otak. Oleh karenanya, sangat wajar
jika ukuran dan berat otak juga tidak akan maksimal. Proses mielinisasi pun
mengalami hambatan yang serius, dan percabangan dendrit pun hanya terbentuk
sedikit.
Tetapi, ingat! Saat
kehamilan, bayi anda hanya membutuhkan tambahan kalori sekitar 300 kalori saja.
Jadi, jangan terlalu banyak mengonsumsi gula atau karbohidrat. Konsumsi dalam
jumlah besar justru akan menyebabkan penggumpalan sel, yang membuat darah sulit
masuk ke kapiler pembuluh dalam tubuh, sehingga bayi beresiko kekurangan gizi
dan oksigen. Juga, hindari sama sekali alkohol. Alkohol akan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah serta merusak neurotransmiter dan berbagai keburukan
lainnya.
BERSAMBUNG ke Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age (2)
BACA JUGA
1 komentar untuk "Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age (1)"
article gives fastidious understanding yet.
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!