Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age (2)
sumber: |
Hmm, bahasan
blog ini kok jadi serius, ya… jangan manyun gitu, dong! Kan hidup ini memang kompleks,
jadi membutuhkan keseriusan. Kalau memang nggak paham dalam satu baca, ya baca lagi,
baca lagi, baca lagi. Diulang-ulang. Gitu, ya, Cyiiin (ini khusus panggilan
untuk para pembaca yang emak-emak, hehe).
Di bahasan
Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age Bagian 1, kita sudah mendiskusikan soal nutrisi dan apa pentingnya bagi proses pertumbuhan otak si bebi. Nutrisi
ini ternyata tak hanya dibutuhkan saat hamil lho, tetapi jauh-jauh hari kita
harus sudah mentradisikan mengasup nutrisi yang sehat. Bahkan, persiapan itu
sudah sejak lajang, lho. Almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh pernah bercerita,
bahwa beliau mempersiapkan diri untuk memiliki generasi andal sejak beliau SMP,
lho! Maka, beliau sangat anti terhadap makanan-makanan kategori ‘junk food’.
Nah, selain faktor nutrisi,
stimulasi juga sangat penting. Stimulasi, atau pemberian rangsangan-rangsangan,
akan berpengaruh setidaknya pada 2 hal, yaitu proses mielinasi dan pembentukan sinaps. Dengan stimulasi yang
konsisten, mielinasi akan berlangsung
dengan baik. Demikian juga dengan pembentukan sinaps.
Di posting
terdahulu, saya telah memaparkan apa pentingnya mielinasi, ya… coba dibuka lagi
deh J Sekarang, kita akan bahas soal pembentukan
sinaps.
Sinaps,
dalam bahasa sederhana, adalah hubungan antar sel otak. Untuk menjalankan
fungsinya dengan baik, sel otak yang satu perlu berkomunikasi dengan sel otak
yang lainnya. Komunikasi akan terjalin jika ada hubungan antar sel, persis
seperti daerah yang satu dihubungkan dengan sambungan telepon dengan daerah
yang lain. Sebanyak apapun jumlah sel otak, dan sebesar apapun ukurannya, tentu
tak akan ada artinya jika tidak bisa saling berkomunikasi, bukan?
Nah, saat
bayi lahir, sel-sel otak mereka masih berdiri sendiri-sendiri, belum saling
menyatu. Proses stimulasi, akan membuat sel-sel otak itu saling berhubungan. Semakin
banyak sinaps yang terbentuk, seseorang akan semakin cerdas.
Stimulasi, pada prinsipnya bisa dilakukan hingga usia
berapa pun. Bahkan, jangan pernah berhenti menstimulasi otak, meskipun kita
sudah menjadi orangtua yang sudah 'bau tanah'. Menghentikan
proses stimulasi akan membuat sinaps yang sudah terbentuk menjadi lepas. Pikun,
adalah salah satu efeknya. Stimulasi, pada prinsipnya adalah
menjadikan otak senantiasa belajar. Senantiasa belajar, akan membuat otak
senantiasa terasah, dan kita akan terhindar dari kepikunan.
Akan tetapi, pada masa golden age memiliki keistimewaan
tersendiri. Pada saat itu, otak benar-benar sangat peka terhadap rangsangan
dari lingkungan, sehingga inilah saat paling tepat untuk menstimulasinya. Pada
saat tersebut, otak diibaratkan kaset kosong yang akan sangat cepat merekam
segala sesuatu dan menyimpannya dengan sangat baik dalam memorinya.
Baca juga:
Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age Bagian 1
Baca juga:
Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age Bagian 1
1 komentar untuk "Memaksimalkan Pertumbuhan Otak di Periode Golden Age (2)"
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!