Sayap-Sayap Mawaddah: Sepenggal Upaya Langgengkan Cinta
Sejatinya, cinta hanyalah perkara
Saling membuka diri
Saling memberi ruang
Untuk sejuta catatan tentangmu
Yang tersimpan di hatiku
Untuk sejuta catatan tentangku
Yang tersimpan di hatimu
Dan tentang waktu khusus
yang kita sediakan
yang kita sediakan
Untuk membaca dan memahaminya
Saya pernah
termenung membaca sebuah quotes pernikahan dari Socrates yang terjemahnya
kurang lebih begini: ”Menikahlah! Jika
istrimu baik, kau akan hidup bahagia, jika istrimu jahat, maka kau akan jadi
filsuf sepertiku.” Perkataan itu dilandaskan pada keyakinan Socrates, bahwa
pernikahan itu seperti perjudian. Jika beruntung, kita akan menemukan pasangan
yang tepat, dan kita akan hidup berbahagia. Jika kita kurang beruntung,
mendapatkan pasangan yang cerewet, bawel, banyak aturan, menyebalkan dan
sebagainya, kita tentu akan menderita selamanya. Namun, kata Socrates, dalam
penderitaan tersebut, kita akan ditempa untuk menjadi bijak, dan oleh
karenanya, kita akan menjadi filsuf.
Hm,
begitu ya penilaian Socrates! Jadi, jika begitu, apakah para konselor pernikahan,
para motivator bijak yang sangat filosofis itu jangan-jangan memiliki kehidupan
yang sama dengan Socrates. Terus penulis-penulis yang senang menulis
kisah-kisah romantis, dengan pasangan yang mirip pangeran berkuda putih atau
puteri salju yang baik hati itu, jangan-jangan aslinya memiliki kehidupan yang
bertolak belakang dengan apa yang diceritakan? Waduh, pikiran yang berbahaya!
Betulkah
pernikahan itu sebuah perjudian? Aah... kudu mikir keras. Memang sih, mungkin
banyak para pemuda-pemudi yang saat menikah tidak menggunakan banyak
pertimbangan. Begitu ketemu, suka, lalu ngajak ke KUA. Sukanya pun kadang suka
yang sangat bersifat fisik, misal karena doski cantik atau tampan seperti bintang
film, atau tajir dengan kekayaan yang cukup menghidupi tujuh keturunan. Agama
menjadi pertimbangan kesekian, bahkan seringkali tidak penting. Maka, sangat
wajar jika yang muncul akhirnya adalah kekecewaan demi kekecewaan.
Ya, pernikahan ibarat buah segar. Pernah melihat rangkaian
buah anggur yang dipajang menawan? Dari tampilan kulitnya saja yang merah
merona, akan mampu menyedot rasa ketertarikan yang besar dari siapapun yang
menatapnya. Kita penasaran, menatapnya berlama-lama, ingin mengulik isinya,
mencicipi rasanya, membayangkan kelezatannya. Sementara, bagi yang telah
mencecap nikmatnya, sepertinya tak sabar untuk mengabarkan kepada dunia,
seberapa buncah kebahagiaan kita. Namun, memang ada juga yang mendadak
memuntahkan anggur yang terlanjur dikunyah, karena ternyata daging buahnya
kecut, busuk, atau berisi ulat. Tentu, kita tak menginginkan hal ini terjadi
pada kita, bukan? (Sayap-Sayap
Mawaddah, halaman 7).
Untungnya,
dalam konsep pernikahan menurut keyakinan yang saya
anut, yakni Islam, berbagai spekulasi yang
mengarah pada perjudian ditekan hingga taraf
minimalis. Berbagai antisipasi, mulai bagaimana memilih jodoh, ikhtiar dengan
melibatkan Allah SWT, hingga visi dan misi dalam pernikahan, membuat sebuah
rumah tangga Islami yang benar-benar dibentuk dengan keimanan yang kuat, dengan
sendirinya memiliki fondasi yang kokoh. Bukan berarti saat berjalannya
kehidupan rumah tangga tak ada goncangan. Tetapi, fondasi yang kuat akan
membuat segala goncangan terasa lebih mudah mengatasinya. Bagaimana membentuk
fondasi yang kuat dalam rumah tangga sudah saya tulis bersama Riawani Elyta di
buku “Sayap-Sayap Sakinah” yang sudah rilis setahun silam. Alhamdulillah,
sambutan buku pertama kami tersebut sangat positif.
Nah, pada
kesempatan ini, saya dan partner saya mencoba mempertajam tema dengan membuat
sekuel buku tersebut, yakni “Sayap-Sayap Mawaddah.” Buku tersebut kami tulis
sejak beberapa bulan silam, akan tetapi baru mendapat kesempatan terbit jelang
lebaran tahun ini. Mohon doanya
agar buku ini sukses di pasaran, dan mampu memberikan manfaat secara optimal
untuk generasi muda muslim di negeri ini khususnya, maupun dunia pada umumnya.
GAMBARAN ISI
Sakinah, menurut
para ulama, adalah hadiah dari Allah untuk sepasang suami-istri yang menikah
dalam rangka menyempurnakan separuh agama. Modal sakinah, jika dikelola dengan
baik, akan menghasilkan mawaddah dan rahmah. Inilah sesungguhnya pilar penting
dalam sebuah pernikahan.
Seri Sayap
Sakinah adalah buku yang saya tulis
bersama Riawani Elyta. Selain itu,
kami juga dibantu oleh para kontributor, antara dr. Ahmad Supriyanto (menulis
artikel “Seksualitas dalam Mawaddah), dan 5 pemenang lomba menulis “Miracle of
Love in Marriage” yaitu Fathimatuzzahra, Irhayati Harun, Arinda Shafa, Rufaidah
Umar dan Andika Yudhi Hidayati. Secara khusus, kami mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada para kontributor yang telah membuat buku ini menjadi
semakin kaya.
Jika
dalam buku pertama, yakni
Sayap-Sayap
Sakinah, kami
lebih menekankan pada konsep-konsep dasar pernikahan, mulai dari persiapan
pernikahan, walimah hingga tahap-tahap adaptasi sepasang pengantin baru. Sementara, dalam
buku kedua, Sayap-Sayap Mawaddah, secara mendetil penulis memaparkan pilar
mawaddah, alias cinta yang khusus terjalin antarsepasang manusia yang
berlawanan jenis, yang telah syah sebagai suami istri. Pilar ini penting untuk
dikaji, karena secara manusiawi, manusia memiliki hasrat terhadap lawan jenis.
Islam tidak hendak menghilangkan hasrat tersebut, namun dikelola dalam sebuah
ikatan cinta yang sakral, dan dijadikan sebagai sarana regenerasi manusia itu
sendiri. Di satu sisi, inilah yang membuat sebuah pernikahan seringkali terasa
begitu indah.
InsyaAllah,
melengkapi buku ketiga Sayap-Sayap Rahmah, akan kami susun untuk melengkapi trilogi
Sayap Sakinah ini. Tak ada yang kami harapkan selain keridhaan Allah SWT, serta
kemanfaatan sebesar-besarnya dari terbitnya buku ini.
Selamat
berburu buku ini, membaca, mencermati dan menghayati maknanya. Dan jika ada
kebaikan, doakan agar kami para penulis mendapatkan pahala dari-Nya.
DATA BUKU
Judul : Sayap-Sayap Mawaddah
Penulis : Afifah Afra, Riawani Elyta dan contributor
ISBN : 978-602-1614-65-5
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Harga : Rp 36.000,-
Ukuran :
13 cm x 19 cm
Tebal : 208 halaman
Buku ini bisa didapatkan di toko buku seluruh Indonesia (Gramedia, Togamas, Restu Agung, Karisma, Luwes dan sebagainya).
BISA DIDAPATKAN DI SHOPEE
A
4 komentar untuk "Sayap-Sayap Mawaddah: Sepenggal Upaya Langgengkan Cinta"
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!