Jangan Jadi Suami “Ad-Dayyuts”
Sumber gambar: islamichub.net |
Beberapa tahun silam, di dalam sebuah forum seminar, di mana
saya ikut menjadi pembicara, saya termenung ketika salah seorang pembicara yang
lain, seorang bapak dari Departemen Sosial memaparkan materinya. “Jangankan
hanya sekadar membiarkan istrinya jadi pelacur, bahkan saya tahu persis, bahwa
sebagian pelacur di kota ini malah dimanageri suaminya. Suaminya mengantar
jemput istri yang telah “bekerja” menjual diri.”
Saya bergidik, jijik sekaligus hilang hormat hingga
seakar-akarnya kepada para suami itu. Betulkah tumpukan rupiah telah
menghilangkan rasa cemburu sampai-sampai dia bersikap semacam itu?
Rasa cemburu, terkadang dipandang
negatif. Mungkin di antara pembaca sekalian ada yang merasa terbeban dengan
sikap cemburu suami yang berlebihan? Ya, kalau lebay sih memang membuat kesal,
ya… seolah-olah tak ada rasa saling percaya. Tetapi, sejatinya kecemburuan
alias ghirah seorang suami kepada istri itu pilar penting dalam tegaknya
sebuah rumah tangga, lho.
Suami yang tidak memiliki rasa
cemburu kepada istrinya, oleh Rasulullah disebut sebagai “ad-dayyuts”,
lawan dari ad-dayyuts adalah al-ghayur. Wahai para lelaki, Anda
termasuk tipe ad-dayyuts atau al-ghayur?
Coba jawab beberapa pertanyaan
ini, jika kebanyakan iya, mungkin Anda termasuk atau setidaknya punya potensi
menjadi ad-dayyuts.
1. Saya tak pernah atau jarang
memikirkan bagaimana istri saya melakukan perjalanan pulang pergi ke kantor,
pasar, mall, atau tempat-tempat lain.
2. Saya tak pernah atau jarang
mengecek apakah istri sudah pulang tepat waktu atau belum
3. Saya merasa baik-baik saja
melihat istri histeris saat bertemu aktor ganteng, atau memuji-mujinya
4. Saya merasa no problem
saat istri foto bareng dengan teman-teman cowoknya dengan gaya yang agak mesra
5. Saya tidak pernah peduli
dengan akun medsos istri, jarang stalking, dan malas ngecek HP istri
6. Saya tidak keberatan istri
pergi berdua saja dengan bos atau teman kerja cowoknya
7. Saya tidak keberatan istri
dibonceng lelaki lain
Well, mungkin Anda menganggap
saya ini berlebihan, ya… Tetapi, ada sebuah hadist dari Rasulullah yang jleeeb
banget dan wajib direnungi oleh para suami, Rasul bersabda, “Tiga orang yang
Allah tidak melihat mereka pada hari kiamat, (yaitu) orang yang durhaka kepada
kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai lelaki dan ad-dayyûts”
[HR an-Nasâ`i, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Silsilah ash-Shahîhah,
2/229].
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah ditanya para sahabat, “…apa yang dimaksud ad-dayûts itu?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Dia ialah (laki-laki) yang
tidak memperdulikan siapa yang menemui istrinya”. [HR ath-Thabrani dan
dishahîhkan Syaikh al-Albaani dalam Shahîh at-Targhib wat-Tarhib, no. 2071
(2/227)].
Ancaman berat kepada ad-dayyuts
ini kemudian ditegaskan pada pengertian yang cukup jelas, “Ad-dayyûts, ialah
yang membiarkan kemaksiatan dalam keluarganya”. [HR Ahmad dan dishahîhkan
Syaikh al-Albâni dalam Shahîh al-Jami’ ash-Shaghir, no. 5363]
Adapun menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziah,
ad-dayyuts adalah makhluk Allah yang paling buruk dan diharamkan baginya
masuk surga, sebab dia membiarkan perbuatan buruk terus terjadi dalam
keluarganya, dan itu semua timbul karena hilangnya rasa cemburu (sifat ghirah)
dalam hati pelakunya [1].
Sekali lagi, mari merenung, kaum
lelaki. Misalnya Anda memiliki istri yang bekerja, sudahkah Anda cek bagaimana
suasana kerja istri? Apakah banyak ikhtilat, alias campur baur dengan lelaki?
Apakah istri Anda sering pergi berduaan dengan bosnya? Apakah istri
ringan-ringan saja bercanda-canda mesra dengan lawan jenis? Jika anda cuek,
minimal tidak muncul rasa gelisah dan cemburu, aduuuh jangan-jangan Anda punya
potensi jadi ad-dayyuts.
Misalnya istri Anda biasa pulang
jam empat sore, tetapi hingga jam enam belum pulang. Jika Anda tidak segera
meneleponnya, menanyakan apa yang terjadi, dan jika perlu menawarkan bantuan,
mungkin pula Anda punya potensi sebagai ad-dayyuts.
Terlebih, jika Anda nyaman-nyaman
saja dengan ongkang-ongkang kaki di rumah, sementara istri sibuk membanting
tulang, berinteraksi dengan sekian banyak lelaki, sementara Anda merasa no
problem, alarm ad-dayyuts semakin berdering-dering di kuping Anda.
Ketika membaca otobiografi Umar
At Tilmisani, Mursyid 'Am ketiga Ikhwanul Muslimin setelah Hasan Al Banna dan
Hasan Al-Hudhaibi, saya sempat terbengong membaca narasi beliau. Syekh Tilmisani
dengan lugas mengatakan bahwa dia adalah seorang lelaki yang sangat pencemburu.
Saking cemburunya, dia tidak mau sinar matahari membelai kulit istrinya,
sehingga dia selalu mengantar kemanapun istrinya dengan mobil. Beliau juga
cemburu kepada suara para penyanyi pria, sehingga tak mengizinkan istrinya
mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikan para lelaki. Mantap, to! Bagaimana
dengan para ibu sekarang yang suka berteriak-teriak histeris melihat aktor pria
yang berwajah kece? Kaum suami wajar-wajar saja kok, merasa cemburu. Bahkan,
jika suami membiarkan saja si istri mengoleksi poster lelaki tampan, saya
khawatir lama-lama sensitivitas sang suami tergerus, dan akhirnya rasa cemburu
terkikis.
Ayo, lelaki, jangan sampai
menjadi ad-dayyuts, alias sosok yang tak peduli mau seperti apa sang
istri. Mau jalan sama cowok lain, chatting berjam-jam dengan teman lelaki di
medsos, hang out berdua, boncengan dengan non mahram, sibuk lembur sampai lupa
waktu, dan berbagai aktivitas yang tak wajar yang semestinya Anda cut segera.
Ingat, Anda adalah qowwam,
pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban, lho. Ayo,
segera ambil HP Anda dan segera telepon istri Anda, “Mama, kamu sedang apa?
Hati-hati ya jaga diri, di sini Papa selalu berdoa untukmu. Kalau Mama butuh
bantuan, segera telepon Papa ya…”
Nah, ini baru suami teladan!
[1] https://muslim.or.id/658-dayyuts-profil-seorang-suami-dan-bapak-yang-buruk-bagi-istri-dan-anak-anak.html
11 komentar untuk "Jangan Jadi Suami “Ad-Dayyuts”"
Setidaknya bisa untuk bekal pengetahuan dalam kehiduapan selanjutnya ^_^
*bersama pasangan. hhee
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!