ISIS Hampir Hancur, Apakah Jalan Perdamaian di Suriah Sudah Dekat?
Foto: Al-Jazeera |
Matahari menebarkan cahayanya yang panas di atas kota Mekah. Saya dan suami merapat di sisi teduh sebuah trotoar dekat bangunan Universitas Ummul Quro. Kami baru mengunjungi Taqiyya Shams, sahabat kami, mahasiswa program master di kampus tersebut, dan hendak kembali ke Masjidil Haram. Karena bus yang kami setop, jurusan Tan'im-Haram selalu menolak berhenti, akhirnya kami memakai taksi. Alhamdulillah, atas nego Taqiyya, kami dapat taksi dengan harga sewajarnya, SR 10.
Tetapi, taksi di Mekah berbeda dengan di Indonesia. Di jalan, taksi itu berhenti, ketika ada penumpang lain melambaikan tangan. Dua orang perempuan dewasa (satu nenek-nenek dan satunya masih muda, mengenakan purdah) dan satu anak lelaki usia sekitar 10 tahun naik. Si nenek, meski sudah sepuh, masih terlihat sisa-sisa kecantikannya. Perempuan satunya tak terlihat wajahnya karena tertutup niqob. Sementara, si anak, yang mengenakan kaos Real Madrid, terlihat begitu tampan. Kami berkesimpulan bahwa mereka adalah nenek, anak dan cucu. Dan memang benar adanya.
Dengan bahasa Arab pas-pasan yang saya miliki, obrolan pun dimulai. Berawal dari kaos Real Madrid yang dikenakan si anak, ya, karena saya penggemar klub ini sih, hehe. Ternyata, mereka berasal dari Homs, Suriah. Mereka baru saja dari Masjid Tan'im, salah satu masjid yang berlokasi sekitar 7,5 km dari Mekah. Tan'im sudah masuk tanah halal, sehingga banyak digunakan sebagai lokasi miqat untuk berumrah di masjidil Haram. Ya ampuun, mereka ternyata berjalan kaki dari Tan'im sampai lokasi ini, yang masih berjarak sekitar 2-3 km dari Masjidil Haram. Berarti, setidaknya mereka sudah berjalan kaki sekitar 4-5 km. Pantas, si nenek terlihat terengah-engah dan lelah sekali. Apalagi, kondisi saat itu benar-benar panas.
Ada binar tersendiri di mata indah ibu yang mengenakan purdah itu saat tahu kami dari Indonesia. "Indonisyi?" katanya, dengan senang. Ternyata, bagi orang Suriah, nama Indonesia sangat dikenal, dan mereka memiliki pandangan positif terhadap negara kita ini. Mungkin karena banyak relawan kemanusiaan dari Indonesia yang membantu para korban konflik yang sangat rumit di Suriah.
* * *
Suriah, sebelum dan sesudah perang |
Kenangan secuplik saat bertemu dengan keluarga dari Suriah itu kembali terngiang saat kondisi terkini tentang Suriah kembali marak diberitakan di berbagai media. Saya membaca BBC, CNN, Guardian dan sebagainya dan mendapatkan informasi, setelah sekian lama menduduki beberapa wilayah di Suriah,
akhirnya satu persatu, wilayah yang dikuasi ISIS berhasil direbut.
Hingga saat ini, pasukan demokrat suriah (Syrian Democratic
Forces/SDF) masih melancarkan serangan untuk merebut Baghouz, yang merupakan
kantong terakhir ISIS. SDF yang
dipelopori milisi Kurdi, mengepung Baghouz selama berminggu-minggu. Menurut
CNN.com (14/3/2019), sekitar 3000 milisi ISIS telah menyerah. Kejatuhan Baghouz tinggal menunggu waktu. Walhasil, jika Baghouz berhasil direbut, maka ISIS benar-benar hancur di Suriah.
Apakah hancurnya ISIS ini menandai perdamaian di Suriah? Tampaknya belum. Sebab, ISIS hanya satu dari rumitnya permasalahan yang terjadi di Suriah. ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) atau ad-Dawlah al-Islāmiyah fī 'l-ʿIrāq wa-sy-Syām berdiri pada tahun 1999. Saat konflik Suriah berkecamuk, ISIS ikut terlibat menjadi salah satu kelompok antirezim. Dengan kekuatan militernya, mereka mencaplok beberapa daerah di Suriah dan mengklaim sebagai wilayah ISIS.
Menariknya, SDF sendiri pun sebenarnya adalah oposisi dari
pemerintah Suriah yang saat ini dipimpin rezim Bashar al-Assad. SDF yang merupakan salah satu kelompok oposisi
antirezim, ternyata didukung oleh Amerika Serikat. Inti dari SDF adalah pasukan
YPG (Yekîneyên Parastina Gel) atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, semacam
milisi dari Kurdi. Menurut nytimes.com (20/12/2018), pasukan SDF mendapat
dukungan termasuk persenjataan dari Amerika Serikat.
Kemenangan SDF atas ISIS menghentikan perlawanan ISIS yang
didirikan sejak 4 tahun yang lalu. Namun, apakah damai akan segera hadir di
Suriah? Menurut saya, damai mungkin belum akan segera datang. Sebab,
permasalahan di Suriah bukan hanya ISIS.
SDF adalah oposisi dari rezim Bashar
Assad. Sementara, Amerika Serikat sendiri pun anti rezim Bashar Assad yang didukung
Rusia.
Pada 13 April 2018, sebagaimana dilansir dari
theguardian.com (14/4/2018), Amerika Serikat dan Perancis, menembakkan sekitar
100 rudal ke tempat yang dianggap sebagai pusat senjata kimia pemerintah
Suriah. Serangan AS dan sekutunya itu terjadi setelah tentara Suriah menyerang
Douma dengan senjata kimia yang membunuh lebih dari 40 orang(7/4/2018).
Memang, akhirnya Amerika Serikat menarik pasukannya dari
Suriah. Namun, AS tetap memberikan dukungan kepada YDF Kurdi dan SDF. Sangat
wajar, sebab, SDF memang dibentuk dan dibina AS untuk memerangi ISIS. Saat ini,
konsentrasi SDF mungkin masih pada ISIS. Lantas, bagaimana selanjutnya?
Selain FDS, juga masih ada kelompok oposisi lainnya, seperti
Haiah Tahrir Syam (HTS), Free Syrian Army (FSA), Unified National Army (UNA)
dan sebagainya. Konflik di Suriah memang benar-benar sangat rumit. Apalagi,
antaroposisi sendiri, seprti FSA dan SDF juga bersengketa.
Semoga pihak rezim maupun oposisi sama-sama menyadari bahwa
Suriah telah sedemikian hancur. Demikian juga, negara-negara besar sebaiknya
tidak perlu terlalu ikut campur dalam permasalahan internal Suriah.
Semoga kedua belah pihak ini tidak saling berperang, namun
segera melancarkan perdamaian. Kasihan rakyat Suriah. Kita ingin Suriah kembali
membangun kota-kotanya yang kini telah porak-poranda akibat peperangan sejak
sekian lama.
4 komentar untuk "ISIS Hampir Hancur, Apakah Jalan Perdamaian di Suriah Sudah Dekat?"
The sketch is attractive, your authored subject matter stylish.
nonetheless, you command get got an nervousness over that you wish be delivering the following.
unwell unquestionably come further formerly again since exactly the same nearly very often inside case you shield
this increase.
come with almost all significant infos. I would like to look extra
posts like this .
& theme. Did you make this website yourself or did you hire someone to do it for you?
Plz answer back as I'm looking to construct my own blog and would like to
know where u got this from. many thanks
IE still is the market chief and a big component to other people will pass over your magnificent writing due to this problem.
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!