Masih Mahasiswa Tapi Ingin Bisnis?
Aku ingin berbisnis, tapi aku masih mahasiswa. Apakah bisa bisnis dimulai dari saat kita masih mahasiswa? Jawabnya: tentu sangat bisa. Memang sulit, itu jelas. Sebab, fokus kamu pasti akan terbelah. Saat menjadi mahasiswa, kamu memiliki tugas utama, yaitu belajar. Kurikulum pendidikan tinggi saat ini juga tidak bisa disepelekan. Ya, kurikulum zaman dahulu juga tidak bisa dianggap main-main. Tetapi, kuliah saat ini faktanya memang memiliki tuntutan yang lebih tinggi dari zaman saya berada di bangku S1 dahulu.
Zaman sekarang, menjadi mahasiswa harus bisa menulis artikel ilmiah, alias jurnal. Bukan hanya menulis, tetapi punya beban tugas harus nembus jurnal terakreditasi agar bisa lulus kuliah, iya kan? Dan itu bikin pusing, kan? Hampir semua mata kuliah mentargetkan adanya luaran selain nilai. Maka, mahasiswa pun harus memutar otak agar bisa melewati tantangan berat dari bangku kuliah tersebut.
Lantas, bagaimana bisa berbisnis di tengah seabrek kesibukan itu?
Pertama, niat. Kata guru saya dulu, di mana ada niat, di situ ada kiat. Sesulit apapun rintangan, jika niat kita kuat, pasti akan mendapatkan kiat. Jika memang kamu ingin berbisnis sedini mungkin, sejak masih mahasiswa, kamu harus menguatkan niat. Bagusnya, jika memang cita-citanya menjadi pebisnis, niat itu semakin dikuatkan dengan pilihan bidang studi. Beberapa bidang studi yang tepat untuk para pebisnis misal manajemen, akuntansi, agribisnis, dan sebagainya.
Kalau kamu kuliahnya di jurusan kedokteran umum misalnya, rasanya agak sulit jika disambi berbisnis. Malah nanti kuliahmu bisa kacau. Pengalaman orang terdekat saya ini soalnya, hehe. Suami saya dulu kuliah di kedokteran umum, dan menyambi bisnis. Ternyata kuliahnya jadi lumayan keteteran. Baiknya sih, kalau memang kamu ingin jadi dokter, fokus saja di sana. Kecuali memang dokter yang sekaligus pengusaha.
Kedua, Mulailah merancang bisnismu. Ada beberapa langkah dalam tahap ini.
Pahami Pasar, Tetapkan Target Pelanggan, dan Tentukan Posisimu
Silakan kamu melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan, masalah, dan keinginan pelanggan potensial. Lalu, kamu harus menentukan target pasar yang spesifik, seperti berdasarkan demografi, lokasi, atau minat. Jangan lupa, kamu juga harus punya keahlian spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan spesifik dari pasarmu itu.
Contoh, kamu melihat teman-temanmu semua sangat suka ngopi. Tapi bukan kopi instan. Mereka memilih mencari kafe yang satu cangkir kopi harganya lumayan mahal untuk ukuran mahasiswa. Qodarullah kamu juga suka ngopi dan orang tuamu punya kebun kopi yang rutin menghasilkan kopi. Oke, taraaa ... bisnis kopi adalah hal yang cukup menjanjikan untukmu.
Untuk memahami konsep strategi, target dan posisi, silakan baca di sini: Mau Sukses Berbisnis? Yuk Pahami Strategi STP (Segmenting Targeting Positioning).
Buatlah Rencana
Saat masih mahasiswa, ibarat membuat sebuah rumah, yang kita lakukan adalah membuat pondasi. Pekerjaan membuat pondasi ini biasanya lama, dan seringkali tidak langsung tampak hasilnya. Iya kan, namanya pondasi kan nancep ke bumi. Tetapi jika pondasi sudah kuat, bangunan akan dengan cepat berdiri di atasnya dan menjulang megah.
Pondasi diawali dengan rencana. Ayo, buatlah rencana bisnis sederhana yang mencakup tujuan, strategi, model pendapatan, dan perkiraan biaya. Jangan terlalu rumit; fokus pada langkah pertama yang dapat dijalankan. Ingat, kamu tidak full timer dalam bisnis ini. Jadi, jangan terlalu kesana kemari, fokuslah pada langkah-langkah yang kamu tetapkan.
Rencanamu bisa jangka panjang, misal ingin memiliki jejaring kafe terbesar di Indonesia. Saat mahasiswa, kamu bisa memulai dengan berjualan kopi level indekosan, dan siap delivery order ke kost teman-temanmu.
Silakan baca lebih detail di sini: 9 Tips Memulai Usaha Bagi Pemula.
Manfaatkan Sumber Daya yang Kamu Miliki
Tak perlu berpikir terlalu muluk dengan membeli ini dan itu, mesin ini dan itu yang harganya mungkin sangat mahal. Mulailah dengan apa yang telah kamu punya. Misal kamu ingin memiliki motor, kamu bisa manfaatkan motormu untuk mengantar kopi pesanan temanmu. Biji kopi bisa kamu ambil dari kebun rumahmu (jangan lupa, beli ke orang tuamu hehe). Kamu mungkin hanya butuh mesin pembuat kopi. Belilah yang ukuran kecil dengan harga terjangkau lebih dahulu.
Mulai bisnis dengan dengan modal kecil dan alat-alat yang sudah ada. Kamu juga bisa memanfaatkan akun-akun media sosial dan platform online gratis untuk mempromosikan produk kamu.
Fokus pada Nilai dan Pelayanan
Salah satu keuntungan bisnis di saat masih mahasiswa, biasanya kamu kan masih dapat jatah dari orang tua, kan? Iya kan, ngaku aja! Bahkan orang tua biasanya sangat senang dan mensupport kegiatanmu. Maka, kamu belum terlalu berpikir menghasilkan uang untuk kebutuhan harian, apalagi menafkahi keluarga.
Nah, pada saat ini, fokus kamu sebaiknya bagaimana orang puas dengan pelayananmu. Apa nilai yang ingin kamu berikan pada pelangganmu. Pastikan produk atau jasa yang kamu tawarkan memberikan solusi nyata bagi pelanggan. Kamu bisa gunakan tagline yang pas dan menarik, misal, secangkir kopi murah untuk menghidupkan belajarmu. Berikan pelayanan yang ramah dan responsif untuk membangun kepercayaan.
Belajar dan Adaptasi Secara Terus-Menerus
Meski kamu sedang berbisnis beneran, sejatinya kamu masih belajar. Maka, jadilah fleksibel dalam menghadapi tantangan dan belajar dari pengalaman. Terus tingkatkan keterampilan kamu, baik dalam bisnis, pemasaran, atau manajemen. Ikuti pelatihan-pelatihan, mulai dari yang gratis terlebih dahulu. Tontonlah tayangan-tayangan di Youtube yang menginspirasi. Follow akun para pebisnis senior yang biasanya sangat rajin berbagi inspirasi.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu cermati jika ingin berbisnis sejak mahasiswa. Semoga sukses selalu!
Posting Komentar untuk "Masih Mahasiswa Tapi Ingin Bisnis?"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!